Cari Blog Ini

Sabtu, 16 Mei 2009

MU raih gelar juara Premier League ke-18


May 17, 2009 by bola

Pemain MU rayakan gelar juara EPL (Reuters)

Tidak ada ulangan dua kemenangan atas Arsenal di semifinal Liga Champions, tidak ada gol pula yang tercipta di pertandingannya malam ini, Sabtu (16/5/2009). Yang ada adalah publik Old Trafford berpesta.

Itulah ending yang manis dari kiprah Manchester United di kompetisi Liga Inggris musim ini, walaupun mereka masih punya sisa satu pertandingan melawan Hull City minggu depan.

Hasil seri 0-0 melawan Arsenal hari ini yang memberi mereka gelar juara satu minggu lebih cepat.

MU yang hanya butuh seri untuk mempertahankan titelnya tersebut, tampil agresif sejak menit awal. Dari segi penguasaan bola, pasukan Sir Alex Ferguson ini sedikit di atas lawannya.

Meski kerap menekan dan berhasil membuat sibuk pertahanan Arsenal, tapi tidak banyak tembakan berbahaya yang mengarah ke gawang Lukasz Fabianski. Beberapa di antaranya didapat Wayne Rooney, tapi sundulannya melenceng tipis di kanan gawang, lalu tendangan Ryan Giggs dari jarak dekat yang melambung.

Di menit terakhir Cristiano Ronaldo memiliki kesempatan dari spesialisasinya, mengambil free kick dari luar kotak penalti. Namun tembakan kerasnya tidak tepat sasaran.

Sementara itu Arsenal memberi perlawanan yang cukup baik. Serangan balasan Cesc Fabregas dkk cukup gencar dilakukan dalam tempo cepat, tapi tidak pula sampai terlalu membahayakan.

Kans terbesar The Gunners terjadi di menit 13 ketika Robin van Persie lolos dari posisi offside untuk menyambut umpan Fabregas, namun sundulannya melewati mistar gawang Edwin van der Sar. Begitu pula tembakan Alex Song di menit 42, yang malah terhalang Van Persie di kotak penalti MU.

Di babak kedua MU tetap mencoba mengendalikan permainan. Namun perlahan tapi pasti malah tamunya yang bermain makin baik. Di menit 57 misalnya, sebuah kerja sama cantik diperagakan anak-anak London utara itu di wilayah pertahanan tuan rumah, tapi sentuhan akhir dari Gibbs melenceng.

Dua menit kemudian MU melakukan serangan balasan. Menerima umpan silang Rooney, Tevez berhasil mengalahkan Kolo Toure persis di tengah kotak penalti. Ketika situasi membahayakan buat Arsenal, Fabianski membuat tekel sodokan yang krusial dan membuyarkan lawannya itu.

Itu pula peluang terakhir yang dimiliki Tevez dalam laga ini. Selang enam menit, ia ditarik keluar dan digantikan Park Ji Sung. Yang menarik, ketika melihat nomor punggung dirinya diperlihatkan ofisial di pinggir lapangan, wajahnya tampak tak puas dan ia sempat menggeleng-gelengkan kepala.

Penonton memberi standing applaus dan banyak yang memperlihatkan poster-poster yang menunjukkan rasa sayang mereka pada pemain internasional Argentina itu. Tevez lalu membalas penghormatan itu dengan melambaikan kedua tangannya. Dengan kontrak peminjamannya yang akan habis di akhir musim, dan hingga kini MU belum memperpanjangnya, inikah pertanda bahwa Tevez baru saja memainkan pertandingan terakhirnya di Old Trafford?

Kembali ke lapangan, Park langsung mencetak gol hanya beberapa menit setelah menjejak rumput arena. Namun gol itu tidak sah karena ia dalam posisi offside.

Sementara itu Arsenal bermain lebih bagus lagi setelah Theo Walcott dan Nicklas Bendtner masuk menggantikan Andrit Arshavin dan Samir Nasri. Di 10 menit terakhir mereka menguasai permainan dan terus memberi tekanan cukup hebat ke jantung pertahanan MU.

Meski begitu, sampai pertandingan berakhir tidak tercipta gol, dan kedudukan di awal dan akhir laga tetap sama, 0-0. Ini sudah cukup bagi MU memastikan gelar juara untuk kali ke-18, menyamai rekor terbanyak milik Liverpool. Lebih spesifik, mereka mencetak hat-trick juara Premiership, karena dua musim sebelumnya yang menjadi yang terbaik di tanah Inggris.

Susunan pemain:

MU: Van der Sar, O'Shea, Vidic, Evans, Evra, Carrick, Fletcher, Giggs, Ronaldo, Tevez (Park 67), Rooney (Anderson 90)

Arsenal: Fabiansi, Sagna, Toure, Song, Gibbs (Eboue 77), Denilson, Fabregas, Nasri (Bendtner 69), Diaby, Arshavin (Walcott 69), Van Persie

Milan kalah, Inter pertahankan gelar Scudetto


May 17, 2009 by bola

Maldini vs Flores (AP)

AC Milan mengantarkan scudetto kepada Inter Milan usai tumbang 1-2 di tangan Udinese dalam lanjutan Serie-A, Sabtu (15/5). Dengan 71 poin dan dua laga sisa, Milan sudah tak mungkin menyalip perolehan Inter saat ini, yaitu 78 poin.

Maka, sudah pasti Inter akan menggelar pesta di San Siro saat menjamu Siena, Minggu (17/5). Menang atau kalah, Inter akan melakukan selebrasi dan pesta.

AC Milan sebenarnya ingin terus menekan Inter Milan dan menunggu apakah akan ada keajaiban. Namun, tampil di kandang Udinese, mereka kehilangan geregetnya.

Sejak menit awal, Udinese menekan "Il Diavolo Rosso". Selama separuh babak pertama, Kwadwo Asamoah, Simone Pepe, dan Fabio Quagliarella bergantian mengancam gawang Milan. Untung bagi Milan, kiper Dida tampil luar biasa.

Milan baru bisa balas menyerang pada menit ke-24 melalui Clarence Seeforf. Dari luar kotak penalti, Seedorf melepas tendangan ke tengah atas gawang. Usaha Seedorf bisa dimentahkan Samir Handanovic.

Meski belum berbuah gol, upaya itu melancarkan permainan Milan. Hingga menit ke-27, Milan mendapatkan dua peluang gol melalui Paolo Maldini. Lagi-lagi, usaha Milan kandas oleh Handanovic.

Terus menyerang, Milan dikejutkan oleh keputusan penalti wasit Nicola Rizzoli, menyusul pelanggaran Paolo Maldini kepada Antonio Floro Flores. Maldini mendapat kartu kuning atas pelanggaran ini.

Gaetano D'Agostino yang dipercaya mengeksekusi penalti, melepas bola ke sudut kanan atas gawang. Kali ini, Dida telat bereaksi sehingga skor berubah 1-0 untuk Udinese.

Tertinggal satu gol, Milan melanjutkan tekanan. Namun, Udinese yang tak mau kehilangan tiga angka merapatkan barisan. Babak pertama pun berakhir dengan keunggulan Udinese.

Memasuki babak kedua, Udinese kembali berinisiatif menyerang. Permainan cepat Udinese membuahkan gol kedua yang dicetak oleh Christian Zapata pada menit ke-49. Tendangan penjuru yang dilakukan Felipe berhasil ditanduk Zapata ke sudut kiri atas gawang Milan.

Gol kedua ini membuat Udinese tampil lebih percaya diri. Hingga menit ke-75, Milan harus kerja keras menahan serbuan lawan di lini tengah. Dida harus jatuh bangun mengamankan gawang dari ancaman Floro Flores, D'Agostano, dan Gokhan Inler.

Di tengah badai serangan Udinese, Milan berhasil menyelipkan ancaman melalui Filippo Inzaghi pada menit ke76. Sayang, tandukannya yang menyambut umpan silang Pirlo, masih bisa diblok Handanovic.

Inzaghi kembali mendapat peluang pada menit ke-79. Berdiri di tengah kotak penalti, dia mendapat umpan dari Ronaldinho. Ia lantas menembakkan bola ke sudut kiri bawah gawang. Tetapi, bola gagal menembus tepisan tangan Handanovic.

Usaha Milan baru membuahkan gol pada menit ke-90 melalui Massimo Ambrosini. Mendapat umpan silang dari Kaka, Ambrosini berhasil menyundulnya ke sudut kanan bawah gawang Udinese.

Tak lama setelah gol Ambrosini, pertandingan selesai. Skor 2-1 untuk tuan rumah.

Susunan pemain:
Udinese: Handanovic; Felipe, Zapata, Paquale, Isla; D'Agostino (Obodo 85), Asamoah, Inler, Flore Flores (Sanchez 73); Quagliarella, Pepe (Lukovic 88)

AC Milan: Dida, Maldini, Sanderos, Jankulovski, Zambrotta; Pirlo, Ambrosini, Flamini (Inzaghi 46); Kaka, Seedorf (Ronaldinho 60'), Pato (Shevchenko 73)

Madrid kalah, Barca raih gelar kedua musim ini


May 17, 2009 by bola

Madrid tak berdaya (AP)

Real Madrid menyerah 2-3 dari Villarreal dalam lanjutan kompetisi Divisi Primera La Liga, Sabtu (16/5).

Madrid tertahan di tempat kedua dengan 78 poin. Dengan sisa dua laga, Madrid sudah tak bisa menjangkau Barcelona yang hingga sekarang sudah mengumpulkan 86 poin.

Real Madrid yang mencoba memanfaatkan sisa peluang juara, mencoba tampil menyerang. Namun, tuan rumah Villarreal meladeninya. Mereka bahkan tampil penuh semangat, demi mengejar tiket Liga Champions. Duel pun berlangsung panas sejak awal. Dalam 15 menit pertama, kedua kubu bergantian saling ancam.

Villarreal memenangkan aksi saling serbu ini setelah Robert Pires mengoyak gawang Madrid pada menit ke-17. Memanfaatkan umpan Ariel Ibagaza, Pires menanduk bola ke sudut kanan bawah kiper Madrid, Iker Casillas. Skor 1-0 untuk tuan rumah.

Unggul satu gol, Villarreal tak segan meladeni permainan tempo tinggi Madrid. Pertempuran sengit terjadi di lini tengah. Demi bola, pemain tak segan saling langgar.

Tawar-menawar di barisan gelandang berjalan alot. Kreativitas permainan kedua kubu macet. Rafael van der Vaart dan Arjen Robben tak berkutik menghadapi jegalan Sebastian Eguren. Sebaliknya, Pergerakan Robert Pires juga selalu bisa dibendung Lassana Diarra.

Kerumitan di lini tengah terus berlangsung hingga akhir babak pertama. Skor 1-0 untuk "Kapal Selam Kuning" bertahan hingga akhir laga.

Memasuki babak kedua, Madrid menggebrak dengan permainan cepat. Hasilnya, Rafael Van der Vaart bisa menyarangkan bola ke gawang Diego Lopez padam menit ke-47. Memanfaatkan umpan Gonzalo Higuain, Van der Vaart menyepak bola ke tengah gawang Diego Lopez. Skor berubah 1-1.

Meski lawan berhasil menyusul, Villarreal tidak panik. Mengandalkan penguasaan bola, mereka mencoba mendikte Madrid. Memasuki menit ke-60, tekanan Villarreal semakin besar. Sambil memainkan umpan-umpan pendek, Villarreal tak terburu-buru memaksakan serangan.

Setelah mencari-cari, Javi Venta memutuskan melepas umpan silang. Bola diterima Giuseppe Rossi, sebelum lepas dan tiba di kaki Cani. Dengan dingin, Cani mengempaskannya ke sudut kiri bawah gawang Casillas pada menit ke-62. Villarreal kembali unggul 2-1.

Tak mau kecolongan lagi, Villarreal melanjutkan tekanan. Beberapa kali, Giuseppe Rossi dan Joan Capdevilla mengancam gawang Casillas. Terus menyerang, Villarreal malah kembali kecolongan gol penyama kedudukan Madrid yang dicetak Gonzalo Higuain pada menit ke-87.

Memanfaatkan bola liar, Higuain berhasil menaklukkan Diego Lopez. Tendangannya sempat ditepis oleh Lopez. Namun, bola kembali lagi ke kaki Higuain. Kali ini, tanpa kesulitan Higuain mengempaskan bola ke tengah jala Lopez.

Namun, Madrid memang seperti ditakdirkan kalah. Memasuki menit ke-90, Joan Capdevilla membawa Villarreal kembali unggul, memanfaatkan tendangan penjuru.

Ketika Nihat Kahveci melepas sepak pojok, Casilla mencoba menangkapnya. Namun, bola lepas dan jatuh di kaki Capdevilla. Dengan mudah, ia meloloskan bola ke dalam jala yang sudah kosong. Skor 3-2 untuk Villarreal beratahan hingga akhir laga.

Bagi Villarreal, hasil ini membuat mereka naik ke peringkat kelima dengan 59 poin atau setingkat di bawah zona Liga Champions. Villarreal hanya kalah selisih gol dari Valencia di posisi keempat.

Susunan pemain
Villarreal: Lopez; Godin, Gonzalo, Capdevila, Venta; Pires (Matias Fernandez 82), Eguren, Ibagaza (Bruno 55), Cani; Llorente (Nihat 70), Rossi

Madrid: Casillas; Heinze, Cannavaro, Miguel Torres (Drenthe 74), Ramos; Diarra, Javi Garcia, Van der Vaart (Parejo 74) , Robben; Huntelaar (Higuain 46), Raul\

Inter pesta di Pinetina


May 17, 2009 by bola

Balotelli dan Moratti rayakan scudetto (AP)

Begitu wasit mengakhiri pertandingan Udinese lawan AC Milan, tempat latihan Inter Milan di Pinetina, langsung bergemuruh.

Pelatih Jose Mourinho dan Preiden Inter Milan, Massimo Moratti, meloncat-loncat seperti anak kecil, demikian juga para pemain Inter Milan. Mereka kemudian melakukan pesta kecil.

Hasil itu membuat Inter sudah pasti meraih scudetto keempat kalinya secara berturut-turut. Ini juga menjadi gelar scudetto pertama Jose Mourinho.

Milan tetap dengan nilai 71 di tempat kedua. Dengan dua sisa pertandingan yang dimiliki, Milan sudah tak mungkin mengejar poin Inter Milan yang sudah 78. Apalagi, Inter masih memiliki tiga pertandingan.

Semula, Jose Mourinho meminta para pemainnya memenangkan pertandingan lawan Siena di Stadion San Siro, Minggu (17/5). Sehingga, I Nerazzurri bisa berpesta segera.

Namun, rupanya mereka tak perlu menunggu pertandingan lawan Siena. Pada pertandingan itu, menang atau kalah, Inter menyiapkan pesta awal bersama suporter.

Mourinho dan pemainnya selalu bersama semalam sebelum pertandingan. Sabtu malam, mereka berada di Pinetina. Mereka menyaksikan pertandingan Udinese lawan Milan bersama-sama.

Maka, begitu Udinese menang, Mourinho dan para pemainnya langsung berjingkrak-jingkrak. Sebab, gelar juara sudah di tangan.

Mourinho, Moratti, dan para pemain langsung bergembira. Mereka bersorak-sorak, kemudian menyanyikan lagu-lagu tentang Inter Milan seperti biasa dilakukan suporter mereka.

Moratti tampak bahagia. Sebab, ini kado terindah buatnya. Pada 16 Mei, dia merayakan ulang tahun ke-64.