Cari Blog Ini

Kamis, 22 Oktober 2009

Antara Hati Nurani dan Keadaan

Aku berlari jauh dan tak ingin lagi menoleh ke belakang, kukayuh kaki rapuhku ini coba melangkah pecahkan angkuhnya dunia. Aku terus menatap arah itu yang masih samar. Terkadang letih tapi tak pernah aku hiraukan. Aku terus berlari sampai peluh dan keringat ini membanjiri jasadku ditiap waktu. Aku tetap tak peduli, risih rasa ini masih mengaga terlalu dalam. Umpama seekor anak ayam yang kehilangan induknya, aku tertatih dalam kungkungan keegoisan manusia. Aku terkapar, dalam irama kehidupan yang didesain oleh manusia. Aku tetaplah menjadi aku, yang terlahir diciptakan sebagai manusia yang harus banyak belajar memahami arti hidup yang sesungguhnya. Yah.... hidup mungkin ya seperti itu... 

Namun tidak semua manusia itu angkuh, tidak semua manusia itu hanya ingin menyelamatkan dirinya sendiri, dan tidak semua manusia itu akan tetap ada di jalurnya sekarang. Yah... aku bersyukur bisa mengenal dengan orang yang punya hati dan nurani seperti saat ini. Dimana sisi manusia'nya masih di pakai, di mana hati dan nurani'nya masih bicara..... 

Tapi aku bersyukur bisa mengenal kedua dunia berbeda itu........ pelajaran bagiku, bagi hidupku... dan bagi masa depanku pula....

Terima kasih Tuhan... Tolong selamatkanlah orang-orang yang masih punya hati dan nurani ini... selimuti mereka dalam berkahMU. Aminnnnn