Cari Blog Ini

Senin, 23 Maret 2009

PANJIKU

Sepi terkadang menemani...
Sunyi terkadang sepi sendiri...
Jauh dari upuk bukit ku berdiri...
Lolongkan suara akan sebuah tanya... dan
Ternyata hanya gema yang mampu menjawabnya...

Panji-panji keyakinan tlah mulai ku kobarkan
Rangkul asa merajut mimpi-mimpi..
Tinggalkan jejak demi jejak...
Akan semua masa laluku yang kelam...
Yang kelam..... kelam..... dan kelam....

Di bumi aku berpijak....
Tengadahkan kedua tangan berharap menghiba...
Pada-Mu ya Rabbyku... aku bersimpuh...
Luluh lantak tak berdaya tanpa kasih-Mu

Sayap-sayap patah ini...
Tetap akan ku bawa terbang setinggi langit
Menerjang derasnya angin....
Menyibak semua rintang yang datang
Karena aku yakin...
Panjiku masih tetap kokoh berdiri...
Bersama satu harapan yang akan datang...



Minggu, 22 Maret 2009

Penjara Hidup


Ketika semua angan ku lepas dari tubuh

Terbaring aku…aku terjebak…

Hilang kendali…sulit tuk lepaskan beban raga ku ini

Aku ter himpit dalam penjara hidup ku sendiri

Biarkanlah ku lepas semua ini dan biarkan tak kembali

Rangkulah aku wahai peri…

Bawalah aku beranjak dari sini…

Hilang….semua angan dan impian ku..

Membusuk aku dalam ringkihnya tubuh ku ini

Tersiksa batinku…, dalam penjara hidup

Muak…akan semua ini…

Biarkan aku mati…biar hilang semua rasa penat ini…

Hidupku tak berdaya…hilang tak berarti

Bagai sampah terhempas lepas

Terbuang….tercampak….tak terkendali

Akankah ini kan berakhir…sgala kesesatan yang takberarti

Biarkan Hilang……musnah….

MY LIFE

Entahlah…..
Aku tak tahu apa yang aku rasakan saat ini…
Apa semua ini adalah kenyataan….
Ataukah semua ini hanya mimpi….

Aku sadar
Ini bukanlah mimpi…
Tapi ini realita yang harus ku terima dengan hati ikhlas
Ternyata aku hanyalah insan sebatangkara yang hina.

Aku rapuh….
Aku lemah….
Aku ternyata tak ada lagi arti di mata mereka…
Aku hanyalah seonggok sampah yang menjijikan…
Yang seorangpun seakan tak sudi untuk meraihnya…

Tuhan…
Walau aku tak bernilai dimata mereka…
Aku mohon padaMu…
Jadikanlah diri iniseberkas sinar untuk menyadarkan mereka..
Bahwa aku juga manusia yang punya akal dan pikiran

Aku juga punya hati….
Sama seperti kalian yang membaca celotehanku ini…

KEPARAT


Anjing….

kau buat aku Gila….

Terpaut erat rasa bayanganmu di dalam kepala

Kau buat aku hancur tak berbekas diri ini,


Penat akan semua karena kehadiranmu

Sialan kau dasar Keparat….

Pergilah menjauh dari tubuhku


Keparat….

Enyahlah kau dari pikiranku

Rasakan kepedihanmu sendiri...

Apapun yang kau mau.......


Jalang…. dasar kau penggoda

Hadirkan rasa masa laluku yang tlah lama hilang

Bangkitkan gairah jiwaku akan dirimu

Penuhi nafsuku dengan bayanganmu dalam hidupku

Keparat…. dasar kau Jahanam

Rabu, 18 Maret 2009

Rinduku buat Ibu dan Bapak

Dulu dikala sore menjelang magrib kita berkumpul...
Becanda diruang keluarga di iringi canda tawa....
Ada kehangatan dan kedamaian kala masih bersama....
Ibu dan Bapak tercinta.....

Sesak rasanya kala teringat semua itu...
Tanpa kusadari ternyata....
Bapak sudah dua tahun pergi untuk selamanya...
Dan Ibu hampir setaun juga meninggalkanku untuk selamanya....

Kini di sore menjelang magrib ku tertegun seorang diri...
Tak ada lagi sosok bapak yang slalu mengumbar banyak cerita
Tak ada lagi sosok Ibu yang selalu nimpalin cerita Bapak
Tak ada lagi kasih sayang dari dua orang itu yang sangat aku kasihi...

Hujan belum juga reda di sore ini
Ku masih teringat saat-saat hujan seperti ini
Dikala masih ada Ibu dan Bapak....
Dikala mereka masih ada disampingku
Dikala mereka masih becanda ria denganku

Ibu.... maafkan anakmu ini
Bapak...maafkan putera nakalmu ini...
Kini setelah kalian pergi untuk selamanya..
aku... benar2 membutuhkan orang sepertimu yang bisa memperhatikan aku
Yang bisa membimbing aku...
Yang bisa nasehatin aku....

Ibu...
Bapak....
Aku selalu berdoa
Semoga Ibu dan Bapak tenang di alam sana
Aku slalu panjatkan do'a ditiap2 lembar malamku...
Semoga Bapak dan Ibu dapat tempat yang layak disisi ALLAH SWT... Amin....

Sabtu, 14 Maret 2009

Kaum Kusam

Seorang lelaki dengan wajah kusut dan muram, tetap terdiam tanpa sepatah katapun disudut jalan yang sepi. Perlahan wajahnya terangkat saat cahaya mobil yang lewat menerpa wajahnya yag kusam. Lelaki itu merogoh saku celananya dan mulailah dia menyulut sebatang rokok yang sudah lusuh. Matanya berkaca-kaca sambil tak lepas tatapannya memandang bintang-bintang di langit yang sedari tadi setia menemaninya. Sekali-kali ia menghela napasnya begitu panjang, seolah ia lagi memeluk masalah yang begitu dalam.

Lelaki itu masih terus berlabuh dalam khayalan yang panjang, walau dipinggir jalan yang banyak dilewati kendaraan tapi ia masih tetap tertegun seolah dirinya sendiri yang ada disitu. Lelaki yang wajahnya muram dan berambut kusut itu mulai bangkit dari duduknya, ia mulai berjalan dengan langkah kaki yang gontai. Ia terus melangkah menyusuri kerikil jalan berdebu diantara bisingnya suara kendaraan yang lewat.

Ternyata lelaki itu baru saja kehilangan satu pekerjaan yang selama ini jadi penopang hidupnya, ku tau itu semua saat lelaki itu mampir kesebuah warung kopi. Dia bercerita kalau dulu ia bekerja di sebuah perusahaan swasta.

"aku mulai bertanya, kok bisa sampai keluar dari pekerjaan itu.. ia termenung lalu menjawab.....


>>>>>> Aku dulu bekerja disebuah perusahaan distributor produk-produk pertanian dan kehutanan. Aku kerja disitu sudah sekitar 5 tahunan. ...